Berdasarkandiagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi (work in process) harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima.
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA KOMPETENSI DASAR Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu Memformulasikan hasil marketing research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut  Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga  Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya. Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. Membuat sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. Membuat gambar kerja Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai 1 dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas. Standar dan Spesifikasi Desain Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari  Sambungan – sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.  Bagian Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat  Bentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.  Ukuran Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan.  Mutu Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.  Bahan Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri.  Warna Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Tanggungjawab Produk Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. 2 ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Diagram Alur Proses Produksi Production Flow Chart Diagram Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi work in process harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat defect dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri. Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan farmasi. Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi obat-obatan, diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair. Prosedur pengawasan mutu produk Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi pengetahuan hal-hal berikut 1. Kerusakan dan Mutu Produk Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang jasa dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin dihasilkan. 2. Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang produk Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum terjadi. 3. Kendali Mutu Terpadu Uraian di atas menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk selama proses produksi, berarti mengadakan suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu. Bila ada pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan planning mutu produk bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian organizing dan pelaksanaan actuating harus disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen mutu quality management meliputi berbagai apsek keikutsertaan participation dari berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan. Jenis-jenis pengawasan mutu produk 1. Pemantauan Mutu Bahan-Bahan Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan digunakan. 2. Pemantauan Proses Produksi Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan. 3. Pemantauan Produk Jadi 3 Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan didistribusikan. Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara akurat. 4. Pemantauan Pengepakan Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. Pemecahan masalah mutu dengan statistik Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang defect prevention. Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut   Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi. Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan variasi atau deviasi dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut. Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan deviasi, tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan deviasi. Dalam hal yang terakhir inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan kerusakan atau tidak. Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan. Alat kendali mutu Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram dan histogram. 1. Diagram Pengendati Mutu Quality Control Chart Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat suatu rencana kerja pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang direncanakan. Pada tahap ini Anda, membuat suatu control chart diagram pengendali yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar atau diagram sebab akibat DSA atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause and Effect Diagram CED. 2. Histogram Dari diagram kontrol diagram kendali yang dikumpulkan secara statistik pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila terdapat penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau. perbaikan. 3. Peranan Komputer 4 Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia. SUMBER 5 Soalmatematika kelas 6 sd bab 4 mengolah dan menyajikan data dan kunci jawaban 26 oktober 2017 admin bimbel brilian 0 komentar a. 20201004 Contoh soal pengolahan data kelas 4 sd. Download Soal Tematik Kelas 4 Semester 1 Tema 4 Subtema 2 Berbagai Pekerjaan Pekerjaan Di Sekitarku Edisi 2017 Ilerning Te Pendidikan Pencari Ikan Ikan from id PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG DAN JASA – PUSMEONG 2020 Pembuatan desain prototype produk barang dan jasa - citra desain Alur Bagan Proses Kerja Pembuatan Prototyping Produk Teknik Komputer Dan Informatika PDF Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bab 5 Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa - SMK INDONESIA 1 GURU BERBAGI Proses kerja pembuatan prototype produk Jelaskan Tahapan Tahapan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Jasa - Kumpulan Kerjaan PKK KELAS XI-Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/ Jasa SMK Yapenas Gempol Xi Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa PDF PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK PKK 393156822 05-proses-kerja-pembuatan-prototype-produk-barang-atau-jasa alur dan proses kerja pembuatan contoh produk barang dan jasa kerja produk barang - Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang atau Jasa Beserta Contohnya - Devdra Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Lembar kerja gambar kerja untuk pemb… KEWIRAUSAHAAN KD - MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA - YouTube Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Agus Liemartha PROSES PROTOTYPING Alur Bagan Proses Kerja Pembuatan Prototyping Produk Teknik Komputer Dan Informatika PDF Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… PKK Modul 6 Menganalisis Lembar Kerja/ Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Materi 10 PROTOTYPE. - ppt download Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Lancang Kuning Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… LEMBAR KERJA / GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA PPT + audio TENTANG MENGANALISIS PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA - YouTube PKK Pertemuan 9 Kelas 11 Prototype 2 ~ Produktif TAV Rakhmi Rusdiani, Kelas XI SMK Archives - Laman 2 dari 2 - Prototyping Model - metodologi penelitian Proses Kerja Pembuatan Prototype PDF PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Lembar kerja gambar kerja untuk pemb… Prototype Produk - Memahami dan menganalisis konsep desain/ prototipe dan kemasan produk barang/ - StuDocu Bab 5 MGMP PKK-biaya Produksi Prototype Produk Barangjasa PDF Penerapan KD - Google Docs Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa - Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… PKK Modul 8 Menerapkan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Bab 5 PDF PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG/JASA - YouTube 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kelayakan Uji kelayakan produk yang bertujuan agar diperoleh gambaran solusi Proses Kerja Pembuatan Produk Dari Prototipe Hingga Barang Jadi PKK KELAS XI PROSES KERJA UNTUK PEMBUATAN CONTOH/PROTOTYPE PRODUK BARANG/ JASA - YouTube Soal Penilaian BAB 5 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA - SMK INDONESIA 1 Proses Kerja Pembuatan Produk Dari Prototipe Hingga Barang Jadi PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA KD DAN PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN SMK SENI BROADCASTING DAN FILM Desain/Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa - Quizizz Menganalisis proses kerja pembuatan Prototype produk barang/jasa - YouTube 06-Lembar Kerja_Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Produk Barang atau - PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN LEMBAR KERJA/GAMBAR KERJA UNTUK Course Hero KD Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa - YouTube 05-Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa PDF RANCANGAN PROTOTYPE DAN PEMBUATAN KEMASAN PRODUK KREATIF PKK PKK Modul 5 Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang / Jasa - Produk Kreatif dan Kewirausahaan - YouTube Produk Kreatif Dan Kewirausahaan - Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Konsultan Pajak PDF Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bab 8 Proses Kerja Dan Pengujian Prototype - SMK INDONESIA 1 BUNGA CITRA LESTARI PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA – PKWU - YouTube Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Dan Jasa - Info Seputar Kerjaan KD Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa - YouTube Desain brng & jasa 4 Fungsi Prototype Produk Barang/Jasa Lancang Kuning Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Dan Jasa PDF MENGANALISIS PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASA - YouTube DOC . RPP Proses Kerja Pembuatan Prototype husna farhana - 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kelayakan Uji kelayakan produk yang bertujuan agar diperoleh gambaran solusi Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Dan Jasa - Kumpulan Kerjaan Materi KD Menganalisis Lembar Kerja Atau Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa PDF PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Sri Lestari Purba LANGKAH PROSES PRODUKSI \u2022 Course Hero Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan - Proses Pembuatan Desain dan Prototype Produk Barang dan Jasa Tahapan-tahapan proses Course Hero Produk kreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype pro… MODUL 4 PKK XI KD MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG JASA part 4 PKK XI Proses Kerja Pembuatan Prototipe Produk Barang dan Jasa - KepoTimes Menerapkan Proses Kerja Pembuatan Contoh Produk Barang Jasa - Kumpulan Kerjaan PDF MODUL 4 PKK XI KD MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG JASA Lillah Al Kamil - 05-proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa [6nq98ykg12lw] 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kelayakan Uji kelayakan produk yang bertujuan agar diperoleh gambaran solusi Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa – Sefy Emila, Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil 1 - PDF Download Gratis Pembuatan Prototipe Termasuk Ke Dalam – Sedang Konsep Desain / Prototype dan Kemasan Produk Barang/Jasa Lancang Kuning Materi Produk Kreatif Flip PDF AnyFlip KD 5,6. Analisis proses kerja dan lembar - KOMPETENSI DASAR Aspek Pengetahuan KOMPETENSI DASAR Menganalisis proses kerja PROSES KERJA Course Hero Menerapkan proses kerja pembuatan prototype Quiz - Quizizz DOC Produk Kreatif dan Kewirausahaan ahmad sakdun - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA by Frilly Lakumani GAMBAR KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE – PUSMEONG 2020 393156822 05-proses-kerja-pembuatan-prototype-produk-barang-atau-jasa Produk Kreatif & Kewirausahaan Jilid 1 untuk SMK - Abdur Rahman & Dandik Widayat Shopee Indonesia Cara Membuat Prototype Produk - A. Kompetensi Dasar Menerapkan proses kerja pembuatan prototype - StuDocu Konsep Desain Produk Barang dan Jasa - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa – Proses Kerja Pembuatan Prototype produk barang/jasa - YouTube DOC RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN RPP Namira Syaiful - Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kriya Kreatif Keramik - Seni dan Industri SMK Kelas XI Smt 1&2 Shopee Indonesia Tugas KWU by Andrean Reyno Alur Dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Jasa - Kumpulan Kerjaan 9 Kelebihan dan Kekurangan Metode Prototyping dalam Pengembangan Sistem - Materi Produk Kreatif 2-Flip eBook Pages 1 - 20 AnyFlip AnyFlip alifia2242 Proses kerja Pembuatan prototype produk barang/jasa Contoh Soal Dan Jawaban Desain Produk Dan Jasa
Sebaliknyaapabila ternyata negatif atau mendapat respon yang buruk dari target pasat terbatas maka sebaiknya dilakukan evaluasi kembali atau menggugurkan produk. Baik hasil positif dan negatif sebaiknya dipelajari kelebihan dan kekurangan agar hasil di pasar yang sesungguhnya dapat dimaksimalkan. 6. Komersialisasi Produk Baru Tahap yang
0% found this document useful 0 votes64 views3 pagesOriginal TitlePROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes64 views3 pagesProses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau JasaOriginal TitlePROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASAJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

ActivityDiagram. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:161) Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan sebuah aliran kerja (workflow) atau aktivitas dari sebuah proses bisnis, atau menu yang terdapat pada software (perangkat lunak). Secara garis besar Activity Diagram dapat diartikan sebagai rancangan alur kerja atau aktivitas dalam

Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh banyak profit atau laba dengan sedikit pengeluaran dan menghasilkan produk dengan kualitas yang maksimal. Materi diatas biasanya ditemui dalam PKK atau produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas 11. Inilah tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema dan tujuan proses kerja pembuatan produk barang/jasa. Tahapan-tahapan proses kerja dan pembuatan contoh barang/jasa a. Memformulasikan hasil marketing researchUntuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggaran, produk desainer dapat memperoleh dari riset pemasaran atau inspirasi yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam riset pembuatan produk, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna produknya dengan tidak mengabaikan penentuan dalam memasang harga. Biaya dari pembuatan produk b. Penciptaan ide Dalam menciptakan ide biasanya kita memikirkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam produk yang nantinya akan kita buat. Bisa berupa inspirasi dari produk lain atau trend pada saat itu. c. Membuat sketsa Dalam membuat suatu sketsa, bentuk dari produk barang yang akan dibuat akan terlihat jelas satu sama lainnya. Sketsa tersebut terlihat dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue print. d. Membuat prototype atau sampel Pada tahapan ini, kita akan menguji beberapa sampel yang nantinya akan menjadi penentuan dimana produk tersebut sesuai dengan harapan atau tidak e. Pengembangan strategi pemasaran Tahapan ini merupakan tahapan dimana kita mulai membuat serta menguji ide yang efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen. f. Analisis usaha Pada tahapan ini berarti kita harus melihat dan menganalisa apakan produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan dan bermanfaat atau tidak. g. Pengembangan produk Pada tahapan ini kita akan mulai untuk mengembangkan produk tersebut sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dianalisis sebelumnya. Kelebihan dan kekurangan proses kerja pembuatan produk Kelebihan atau keunggulan Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandarisasi. Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin. Biaya tenaga kerja rendah. Biaya pemindahan bahan untuk membuat sebuah produk di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek. Kekurangan atau kelemahan Terdapat kesulitan dalam pembuatan produk. Proses produksi dapat dengan mudah terhenti, yang dapat menghambat seluruh proses produksi. Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan. Skema alur kerja Diagram alur proses produksi Diagram alur proses ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Tujuan pembuatan alur kerja Meminimalkan biaya dan memaksimalkan laba atau profit. Memaksimalkan proses pembuatan. Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi. Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja. Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan. Itulah penjelasan mengenai tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema alur dan tujuan proses pembuatan contoh produk barang/jasa. Mohon maaf bila ada kata Maupun kalimat yang sulit untuk kalian mengerti, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung
PERANCANGANPROSES PRODUKSI. 1. Berbagai Type Proses Produksi. Proses produksi dapat di bedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan langganannya. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran : garis, intermiten, dan proyek.
43% found this document useful 7 votes10K views1 pageCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?43% found this document useful 7 votes10K views1 pageAlur Bagan Proses Kerja Pembuatan Prototyping Produk Teknik Komputer Dan InformatikaJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial! PEMBUATANSISTEM INFORMASI E-COMMERCE BERBASIS WEB PADA UMKM BINAAN ASPAMI (Studi Kasus UMKM Andir Cimahi ) dan produk yang dijual agar . untuk memberikan informasi mengenai barang atau
Tahapan-tahapan proses kerja dalam pembuatan produk barang atau jasa merupakan hal yang penting dalam membuat suatu produk. Selain itu memahami skema alur kerja dalam proses pembuatan produk juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh banyak profit atau laba dengan sedikit pengeluaran dan menghasilkan produk dengan kualitas yang maksimal. Materi diatas biasanya ditemui dalam PKK atau produk kreatif dan kewirausahaan untuk kelas 11. Inilah tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema dan tujuan proses kerja pembuatan produk barang/ proses kerja dan pembuatan contoh barang/jasaa. Memformulasikan hasil marketing researchUntuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggaran, produk desainer dapat memperoleh dari riset pemasaran atau inspirasi yang berhubungan dengan pelanggan. Dalam riset pembuatan produk, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna produknya dengan tidak mengabaikan penentuan dalam memasang dari pembuatan produkb. Penciptaan ide Dalam menciptakan ide biasanya kita memikirkan beberapa hal yang akan dibutuhkan dalam produk yang nantinya akan kita buat. Bisa berupa inspirasi dari produk lain atau trend pada saat Membuat sketsa Dalam membuat suatu sketsa, bentuk dari produk barang yang akan dibuat akan terlihat jelas satu sama lainnya. Sketsa tersebut terlihat dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue print.d. Membuat prototype atau sampel Pada tahapan ini, kita akan menguji beberapa sampel yang nantinya akan menjadi penentuan dimana produk tersebut sesuai dengan harapan atau tidake. Pengembangan strategi pemasaran Tahapan ini merupakan tahapan dimana kita mulai membuat serta menguji ide yang efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada Analisis usaha Pada tahapan ini berarti kita harus melihat dan menganalisa apakan produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan dan bermanfaat atau Pengembangan produk Pada tahapan ini kita akan mulai untuk mengembangkan produk tersebut sesuai dengan rencana dan konsep yang telah dianalisis dan kekurangan proses kerja pembuatan produkKelebihan atau keunggulanBiaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga tenaga kerja pemindahan bahan untuk membuat sebuah produk di pabrik rendah karena jaraknya lebih atau kelemahanTerdapat kesulitan dalam pembuatan produksi dapat dengan mudah terhenti, yang dapat menghambat seluruh proses kesulitan menghadapi perubahan tingkat alur kerjaDiagram alur proses produksi Diagram alur proses ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi pembuatan alur kerjaMeminimalkan biaya dan memaksimalkan laba atau proses perubahan dalam nilai perubahan dalam tingkat tenaga pemanfaatan pabrik dan penjelasan mengenai tahapan-tahapan, keunggulan, kelemahan, skema alur dan tujuan proses pembuatan contoh produk barang/jasa. A. Tujuan Kegiatan PembelajaranSetelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan mampu memahami1. Proses Kerja Prototype2. Bentuk Prototype3. Proses Pembuatan Prototype4. Alat Perancangan SistemB. Uraian MateriSebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk Proses Kerja Prototypea. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworking model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk Bentuk PrototypeBerdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem Walker et al, 2003. Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum Walker et al, 2003.Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya Walker et al, 2003.Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya Walker et al, 2003.3. Proses Pembuatan PrototypeProses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe Langkah-Langkah Prototypinga. Analisis Kebutuhan SistemPembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian O'Brien, 2005. Selanjutnya melakukan studi kelayakan feasibility study untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain 1 Masukan yang diperlukan sistem input2 Keluaran yang dihasilkan output3 Operasi-operasi yang dilakukan proses4 Sumber data yang ditangani5 Pengendalian kontrolSpesifikasi Kebutuhan SistemTahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas Mulyanto, 2009.b. Desain SistemAnalisis sistem system analysis mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem system design menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian Ioanna et al., 2007.Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian 1 Fitur menu yang cepat dan Tampilan input dan Laporan yang mudah Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang Database dengan format dan kunci record yang Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan Pengujian SistemPaket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya O'Brien, 2005. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009.Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari 1 Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar Simarmata, 2009.Penerimaan pengguna user terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model TAM, End User Computing EUC Satisfaction, Task Technology Fit TTF Analysis dan Human Organizational Technology HOT Fit satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing EUC Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem Chin & Mathew, 2000.d. ImplementasiSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi Alat Perancangan SistemPerancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas entity relationship dan kamus data data dictionary.a. Diagram Aliran Data Diagram aliran data data flow diagram/DFD adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.b. Diagram Arus SistemDiagram arus sistem Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program Ladjamudin, 2005.c. Diagram Relasi EntitasDiagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi Ladjamudin, 2005.d. Kamus DataKamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database Ladjamudin, 2005.C. Petunjuk Praktikum1. Judul Menganalisis Proses Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa2. Tugas Masalaha. Melakukan analisis urutan pembuatan prototype barang/jasa yang sudah ditemukan pada praktikum sebelumnya Materi 4.b. Melakukan temuan baru dengan penambahan komponen baru atau fungsi baru sehingga barang/jasa yang dianalisis memiliki beda dengan barang Prinsip Teoria. Pembuatan Prototype Produk Barang dapat menggunakan print 3D atau desain software Pada pembuatan produk Jasa bisa menggunakan model Sketup atau Morkup, story board, atau rancangan Kegiatan Praktikuma. Siswa yang memiliki ide membuat prototype produk barang, lakukan rancangan proses kerja berupa proposal pembuatan prototype Siswa yang memiliki ide membuat prototype produk jasa, lakukan rancangan proses kerja pelayanan jasa Siswa yang memiliki ide membuat prototype berupa software atau kerja produk computer/multimedia, lakukan pembuatan rancangan proses kerja antarmuka/storyboard dan Pembimbingan konsultasikan semua perencanaan dengan guru pembimbing masing masing6. Diakhir praktikum dilakukan test Materi 5 - PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG DAN JASA Reviewed by nofree on Jumat, Agustus 20, 2021 Rating 5
\n\n \n \ngambarkan alur kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
Demikianlahpenjelasan terlengkap mengenai √ Pelayanan : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Karakteristik, Unsur dan Jenis Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel : √ Multi Level Marketing (MLM) : Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Terlengkap
KD Menganalisis Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa PENGERTIAN PROTOTYPE PRODUK Fenomena dewasa ini banyak manajer menjalankan Total Quality Management TQM sebagai prioritas untuk peningkatan dan pengendalian kualitas produk. Karena kualitas suatu produk berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan customer satisfaction serta keuntungan industri. Dengan kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir. Hal ini penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada saat awal pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk. Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan customers. Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. TAHAPAN-TAHAPAN PROTOTYPE Berikut tahapan prototype Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. PENGERTIAN KEMASAN PRODUK Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar Klimchuk dan Krasovec, 200633. Menurut Kotler & Keller 200927, pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran Rangkuti, 2010132. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama. FUNGSI KEMASAN PRODUK Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora 2007 mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu Fungsi Protektif; Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau Promosional; Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan. Sedangkan menurut Kotler 1999228, terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya. TUJUAN KEMASAN PRODUK Menurut Louw dan Kimber 2007, kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik menunjukkan tanda-tanda pembukaan sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk. JENIS-JENIS KEMASAN Berdasarkan struktur isi, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan kaleng susu, botol minuman, dll.Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Kemasan sekali pakai Disposable, yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan yang dapat dipakai berulang kali Multi Trip, kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol yang tidak dibuang Semi Disposable. Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol. Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastic. PENGERTIAN SKETSA Menurut Linda Murray dan Peter, Sketsa adalah rancangan kasar dari suatu komposisi atau sebagian komposisi dibuat demi kepuasan pribadi. Pada tahap ini ada beberapa hal yang menjadi acuan yaitu skala, perbandingan, komposisi, penyinaran dan lain sebagainya. Sementara menurut Flower, Sketsa adalah begitu saja tanpa persiapan. Merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan dan semata-mata garis besar. Kegiatan menggambar sketsa pada dasarnya memerlukan alat dan bahan yang sangat sederhana untuk dapat membuat tanda goresan yang mewakili bentuk sesungguhnya. Beberapa garis yang digoreskan pada bidang datar dapat memberikan suatu kesan simbol tentang bentuk yang ada di sekitar kita atau gagasan tentang sesuatu yang terlihat dan terlintas dalam benak seseorang. Dengan demikian pikiran dan perasaan dapat diungkapkan dalam bentuk visual melalui kegiatan menggambar, sehingga menggambar termasuk kegiatan mendasar dalam berkarya seni rupa. Kegiatan menggambar sketsa dapat dianalogikan dengan kegiatan menulis. Ketika kita hendak menulis, sebelum dapat menulis kalimat yang baik kita cenderung menulis dan merangkai beberapa kata terlebih dahulu hingga diperoleh kalimat yang sesuai. Demikian pula halnya dengan kegiatan menggambar sketsa. Sebelum dapat membuat karya seni rupa yang utuh, umumnya para seniman membuat sketsa terlebih dahulu. Menurut Fajar Sidik 1981 garis atau penggarisan merupakan unsur yang paling menonjol hakiki dalam seni lukis, akan tetapi pada dasarnya terdapat perbedaan antara sketsa dengan lukisan. Ada ungkapan yang menarik yang disampaikan oleh Kusnadi, seorang seniman dan kritikus seni rupa. Sketsa ibarat gesekan biola tunggal, sedangkan lukisan merupakan sebuah orkes yang lengkap. Ungkapan ini menyatakan dua hal, pertama, sketsa sebagai ungkapan estetis dihadirkan secara sangat sederhana karena menggunakan garis secara hemat dan selektif. Umumnya sketsa dikerjakan dengan cepat dan secara spontan. Jika sketsa dibangun oleh unsur-unsur garis sebagai medium utamanya, lukisan merupakan ungkapan lengkap, dalam arti penyajiannya dibangun dengan menggunakan unsur-unsur lain, seperti tekstur, kedalaman/ruang, gelap-terang, dan warna di samping unsur garis. Bahkan, dalam lukisan unsur warna menjadi penting sebagai unsur tambahannya Schinneller,1966. Sebagaimana halnya dengan karya lukisan, sketsa juga memiliki keragaman tema, gaya dan teknik pengungkapannya. Perbedaan yang mencolok hanyalah pada medium pengucapannya. JENIS-JENIS SKETSA Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk sederhana tanpa rincian dan tidak cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk menampilkan citra suatu sketsa yang sudah citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang terperinci hanya menunjukan bentuk global. KOMPOSISI UNSUR SKETSA Komposisi memiliki peranan penting dalam terciptanya sebuah sketsa yang bagus. Komposisi atau susunan unsur-unsur dalam seni rupa harus berada pada perbandingan yang tepat agar dihasilkan karya yang pas. Adapun unsur-unsur dalam sketsa antara lain Garis – Garis adalah unsur yang memiliki peran utama di dalam membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposisi komposisi garis lurus; komposisi garis – Meskipun umumnya sketsa terdiri dari satu jenis warna, akan tetapi pengaturan komposisi warna pada objek sktesa sangat diperlukan agar memberikan kesan harmonis. Komposisi warna pada sketsa umumnya diatur berdasarkan gelap terang dan bentuk – Bidang dan bentuk adalah unsur yang dibentuk melalui garis-garis yang disusun atau digores sedemikian rupa. Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor unsur-unsurnya yaitu simetris, asimetris, sentral, dan pencahayaan – Unsur gelap terang merupakan pelengkap dalam pengkomposisian warna. Meskipun sketsa cenderung berupa gambar kasar yang tidak selesai, akan tetapi goresan-goresan yang dihasilkan kerap kali menghasilkan efek gelap terang sehingga sebuah objek dapat diamati dengan cukup jelas. ATURAN DALAM MEMBUAT SKETSA Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal, maupun lengkung secara garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak dalam keadaan tipisMenebalkan garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan. FUNGSI ATAU MANFAAT SKETSA Senada dengan defenisinya, sktesa memiliki beberapa fungsi yaitu Untuk lebih memfokuskan gambaran atau gagasan temaMeminimalisir kesalahanMempertajam pengamatanMeningkatkan kemampuan koordinasi hasil pengamatan dan keterampilan tangan. Jika Anda membaca ini, Anda mungkin sudah memiliki ide untuk produk. Ini mungkin sebuah sketsa sederhana di belakang serbet, 3D render, atau bahkan sepenuhnya fleshed bukti dari konsep. Langkah Anda selanjutnya adalah untuk mengubah gambaran kasar ini menjadi prototipe fungsional. Kami akan berbagi proses untuk membuat prototipe Anda sendiri di bawah ini 1. Membuat diagram rinci atau sketsa Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang. Idealnya, Anda harus memiliki dua sketsa konsep Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesaiSebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja. Anda dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. 2. Membuat model 3D optional Selanjutnya optional Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D prototipe Anda. Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality seperti untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain sebuah ide produk. Hal ini dapat mahal untuk bisnis kecil yang belum diluncurkan belum, meskipun. Ada sejumlah alat yang dapat digunakan untuk membuat model 3D sederhana. Shapeways memiliki daftar yang baik dari kedua sumber informasi gratis dan berbayar. Terkait Bagaimana Menemukan Trending Produk Untuk Dijual Online Buat “bukti dari konsep” Sekarang tiba bagian menyenangkan benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda. Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras. Ingat bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap awal. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis. 4. Buat prototipe pertama Anda Bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti. Langkah Anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda. Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama. Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe khusus. Anda dapat menggunakan direktori seperti Thomas Net dan untuk menemukan desainer Net memiliki ribuan desainer prototipe dan produsen untuk memilih. Karena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Membuat prototipe produksi-siap Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-siap. Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan fungsionalitas. Pada waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan. Misalnya, Anda mungkin mengganti bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan kualitas. Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis. Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi sebaliknya. Setelah Anda memiliki prototipe produksi-siap, anda dapat menemukan produsen dan mulai menjual ide Anda ke dunia. Sumber
GambarkanAlur Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa ya habibal qolbi bsc ardhye vosg song lyrics and music by sabyan gambus arranged by bsc ardhye on smule social singing app Lagu Nissa Sabyan MP3 Offline + Lirik Free download and
OCVR HOK ]RLPFP DFREO ]FGBVOXOK ]RLXLXY]F ]RLHVD BOROKJ/EOPO Hiojrog Ocur ]rlsfs ]rlhudsi ]rlhu`tilk Aclw nort Hiojrog Hiojrog ocur prlsfs prlhudsi iki norus hibuot sf`oro efcos tfrcfbin honucu sfbfcug suotu prlsfs prlhudsi hieocokdok. Bfrhosordok hiojrog ocur prlsfs prlhudsi tfrsfbutcon pfkjftfsok hok glkitlrikj otos borokj hocog prlsfs prlhudsi wlrd ik prl`fss norus hicodudok ojor prlhud odnir bfrgutu sfsuoi hfkjok rfk`oko. Pfokhoikyo tigbuc voriosi gutu puk, tikjdot tlcfroksikyo hori pfkyigpok gosin hocog botos-botos yokj hopot hitfrigo. Ortikyo, gfcocui tfs-tfs poho bfrbojoi tonopok prlsfs prlhudsi norus hicodudok ojor bico tfreohi dlgplkfk otou borokj yokj `o`ot hfaf`t hopot sfjfro hidftonui uktud sfjfro hitikhod cokeuti. Gosikj-gosikj efkis ikhustri gokuaodtur gfgpukyoi hiojrog ocur prlsfs prlhudsi yokj bfrbfho sotu sogo coik dorfko prlhud yokj norus hinosicdok bfrbfho. Bondok uktud prlhud yokj sfefkis puk, hiojrog ocur prlsfs prlhudsikyo bfcug tfktu pfrsis sogo dorfko gosikj-gosikj gfgpukyoi `iri dnos otou spfsiaidosi sfkhiri-sfkhiri. Hiojrog ocur prlsfs prlhudsi yokj bfrbfho prlhud, gisockyo hiojrog ocur prlsfs prlhudsi tfdstic sogo sfdoci bfrbfho hfkjok hiojrog ocur prlsfs prlhudsi pfgbuotok lbot-lbotok aorgosi. Odok tftopi, wocoupuk sogo-sogo ikhustri gokuaodtur aorgosi lbot-lbotok, hiojrog ocur prlsfs prlhudsikyo hopot bfrbfho, gisockyo yokj sotu bfrbfktud tobcft, sfhokjdok yokj coik bfrbfktud `oir. Xueuok ]fgbuotok Ocur Dfreo • Gfgikigocdok bioyo / gfgodsigocdok co bo • Gfgodsigocdok prlsfs pfgbuotok • Gfgikigocdok pfrubonok hocog kicoi prlhudsi • Gfgikigocdok pfrubonok hocog tikjdot tfkojo dfreo • Gfgodsigocdok pfgokaootok pobrid hok pfrcfkjdopok Gokaoot ]frfk`okook Xfrhopot huo ocosok gfkhosor tfktokj pfrcukyo sfbuon pfrfk`okook yoitu 5 Vktud gfk`opoi –]rltf`tivf Bfkaits‗ yokj hinosicdok hori pfkjurokjok dfgukjdikok tfreohikyo dfsoconok hocog pfgbuotok dfputusok. Vktud gfk`opoi –]lsitivf Bfkfaits‗ hoog bfktud gfkjikjdotkyo dfgukjdikok sudsfs pfk`opoiok tueuok otou torjft hori suotu pfrusonook.
45 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 10. 3.8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 4.8 Membuat prototype produk barang /jasa. 40. 3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa. 4.9 KD Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa Cara Membuat Lembar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Barang Jasa TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu Memformulasikan hasil marketing research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan hargaBiaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. Membuat sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. Membuat gambar kerja Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitan maupun segi kuantitas. Standar dan Spesifikasi Desain Sambungan – sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuatBentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Tanggung jawab Produk Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Diagram Alur Proses Produksi Production Flow Chart Diagram Diagram alur proses produksi ini harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan monitoring atas barang dalam proses produksi work in process harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang yang cacat defect dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun, diagram alur proses produksinya belum tentu persis sama karena masing-masing mempunyai ciri khas atau spesifikasi sendiri-sendiri. Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan farmasi. Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi obat-obatan, diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair. Prosedur pengawasan mutu produk Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya meliputi pengetahuan hal-hal berikut Kerusakan dan Mutu Produk; Seperti telah dijelaskan bahwa suatu barang jasa dibuat melalui suatu proses. Proses pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang produk; Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum Mutu Terpadu; Uraian di atas menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk selama proses produksi, berarti mengadakan suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu. Bila ada pengendalian atau controlling atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan planning mutu produk bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian organizing dan pelaksanaan actuating harus disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen mutu quality management meliputi berbagai apsek keikutsertaan participation dari berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan. Jenis-jenis pengawasan mutu produk Pemantauan Mutu Bahan-Bahan; Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan Proses Produksi; Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang Produk Jadi; Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan didistribusikan. Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang tersebut harus dibuang atau remade dan mesin perlu disetel kembali agar beroperasi secara Pengepakan; Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu. Pemecahan masalah mutu dengan statistic Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang defect prevention. Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan variasi atau deviasi dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut. Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan deviasi, tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan deviasi. Dalam hal yang terakhir inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir. Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan kerusakan atau tidak. Dari hal pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan. Alat kendali mutu Dengan Statistic Quality Control diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram dan histogram. Diagram Pengendati Mutu Quality Control Chart; Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat suatu rencana kerja pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang direncanakan. Pada tahap ini Anda, membuat suatu control chart diagram pengendali yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar atau diagram sebab akibat DSA atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause and Effect Diagram CED. Histogram; Dari diagram kontrol diagram kendali yang dikumpulkan secara statistik pada berbagai tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila terdapat penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau. perbaikan. Peranan Komputer; Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia. Sumber
Perencanaanproduksi: Pengertian, tujuan, tahapan, dan 5 jenisnya. Ningtyas Dewanasari Kinasih. Strategi produksi yang tepat dapat membantu manufaktur untuk menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Kamu bisa menghindari keterlambatan proses dengan mempersiapkan terlebih dahulu berapa banyak barang yang akan diproduksi, bahan apa saja yang diperlukan
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat 1. Menentukan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 2. Memproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 3. Melaksanakan pembuatan alur proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 4. Mengontrol hasil pembuatan alur proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Peta Konsep Kata kunci Tahapan prototype, keunggulan produk, kelemahan produk, proses kerja prototype Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 72 A. Prototype Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh. Prototipe yang menyeluruh mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi. B. Tahapan – Tahapan Pembuatan Prototype Produk Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. Berikut tahapan prototype 1 Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. 2 Working model Working model tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. 3 Prototipe rekayasa engineering prototype Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. 4 Prototipe produksi production prototype Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 73 bentuknya dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. 5 Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. 6 Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like– models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user Eris Kusnadi, 2007. C. Kegunaan Prototype Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu 1 Pembelajaran Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan “akankah dapat bekerja?” dan “sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?” saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat pembelajaran. 2 Komunikasi Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun. 3 Penggabungan Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 74 karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah produk. 4 Milestones Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. D. Produk Barang dan Jasa Pengertian produk menurut Alma 2004139 adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual pengecer, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Menurut Kotler dan Armstrong dalam Ginting 201190, pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dalam arti yang luas mencakup komponen fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan, atau gabungan dari semuanya. Menurut Alma 2004141, ada beberapa tingkatan produk, sedangkan untuk tiap tingkatan ada nilai tambahnya. Pembagian tingkatan produk sebagai berikut 1. Produk utama atau inti core benefit adalah produk yang manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk atau yang paling dasar dari produk adalah manfaat inti. Contohnya dalam bisnis makanan dan minuman. 2. Produk generik generic product adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi atau bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk makanan dan minuman yang sudah terkenal biasanya mempunyai merek tertentu, sehingga merek tersebut akan selalu mudah diingat oleh konsumen. Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 75 Produk harapan expected product adalah produk formal yang ditawarkan pada konsumen dengan berbagai atribut dan kondisinya layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk makanan dan minuman food & beverage yang dibeli wajib mengutamakan mutu, kualitas, kebersihan, dan jaminan kehalalan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen. 5. Produk pelengkap augmented product adalah berbagai atribut produk yang mendapat tambahan pelengkap meliputi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Produk makanan dan minuman yang dijual juga harus disertai dengan jaminan. Hal ini bertujuan agar konsumen lebih yakin dengan produk tersebut. 6. Produk potensial potential product adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Produk makanan dan minuman yang sudah ada dikembangkan lagi sesuai dengan permintaan konsumen dan penambahan daerah pemasaran. E. Kelebihan dan Kekurangan Produk dan Jasa Kelebihan dari produk antara lain – Menghasilkan produk dalam bentuk fisik. – Memiliki alur proses produksi yang jelas. Kekurangan dari produk antara lain – Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk. – Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang. – Membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat menambah beban pengeluaran untuk komponen gaji. Kelebihan dari jasa antara lain  Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk.  Tidak membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.  Tidak membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat pengeluaran untuk komponen gaji. Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 76 Kekurangan dari jasa antara lain  Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik.  Jasa yang ditawarkan bisa berbeda-beda antar konsumen.  Membutuhkan promosi berupa testimoni konsumen sebanyak-banyaknya. F. Pemetaan Keberagaman Produk dan Jasa Salah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, focus pengamatannya meliputi – Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen ? – Berapa banyak yang mereka butuhkan ? – Kualitas yang mana yang paling tepat ? – Berapa banyaknya ? Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya – Jenis-jenisnya diperbarui – Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan – Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan – Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standart, merek dibuat sedmikian rupa sehingga lebih menarik. Pengembangan produk merupakan rangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa perpepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, diantaranya a. Pemasaran Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah menfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. b. Perancangan Desain Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 77 Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering mekanik, elektrik, software, dan lain-lain dan desain industri estetika, ergonomics, user interface. c. Manufaktur Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, yaitu sebagai berikut 1 Fase 0 Perencanaan Produk Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk actual. 2 Fase 1 Pengembangan Konsep Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dieveluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. 3 Fase 2 Perancangan Tingkat Sistem Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen. 4 Fase 3 Perancangan Detail Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. 5 Fase 4 Pengujian dan Perbaikan Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. 6 Fase 5 Produksi Awal Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 78 sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain Produk Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut a. Fungsi Produk Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. b. Standar dan Spesifikasi Desain Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari 1 Sambungan-sambungan Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong. 2 Bagian Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat 3 Bentuk Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya. 4 Ukuran Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan. 5 Mutu Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek. 6 Bahan Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 79 Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik, maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan tersendiri. 7 Warna Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. c. Tanggungjawab Produk Salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut. d. Harga dan Volume Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasarkan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula. e. Prototype Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu. Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. G. Proses Kerja Pembuatan Prototype Rancangan proses harus didefinisikan terlebih dahulu dengan cermat karena rancangan proses ini memiliki dampak berjangka panjang terhadap Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 80 kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun demikian, desain proses ini harus singkron dengan tipe produk atau jasa yang akan dihasilkan. Desain produk Product Design menetapkan jenis bahan yang lebih baik digunakan untuk membuat suatu produk, menentukan standar dan batas toleransi serta dimensinya, menggambarkan penampilan produk, sekaligus menetapkan standar kinerja produk yang bersangkutan. Desain jasa Service Design menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut 1 Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan. 2 Penuhi persyaratan kebutuhan pelanggan secara paling sederhana dan murah. 3 Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru. 4 Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan Russel dan Tailor 2000. Strategi Proses Desain Dilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan. kompetensi ini pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya. Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun yang Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 81 memperhatikan kompleksitas pengolahan serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi. Teknik manufaktur merupakan ilmu yang berkaitan dengan produksi yang meliputi – Desain produk perancangan produk; – Desain proses produksi perancangan proses produksi – Manajemen produksi pengelolaan sistem manufaktur Laksana, 2016 H. Tahapan Kegiatan Desain Produk Dalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut 1 Memformulasikan hasil marketing research Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada. Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. 2 Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, diantaranya tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin. 3 Membuat sketsa Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja blue Print , sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan. Modul Produk Kreatif & Kewirausahaan SMK Kelas XI Semester Ganjil PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK 82 4 Membuat gambar kerja Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses produksinya. RPPPKK TERBARU KELAS XI Kurikulum 2013 Revisi 2018 Materi Memahami sikap dan perilaku wirausahawan Materi Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa Materi Memahami hak atas kekayaan intelektual Materi Menganalisis konsep desain/ prototype dan kemasan produk barang/jasa Materi Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk produk barang/jasa Materi Menganalisis lembar kerja/ gambar

ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Perkembangan perdagangan di Indonesia saat ini semakin pesat, munculnya berbagai jenis produk barang atau jasa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari produk yang kecil sampai produk yang berteknologi canggih. Namun sayangnya, produk-produk tersebut masih didominasi oleh produk dari negara lain. Kejelian dalam melihat sebuah peluang usaha dan melihat kebutuhan serta keinginan pasar yang ada dapat memberikan inspirasi dalam memilih produk apa yang akan dibuat atau ditawarkan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha untuk dapat memilih produk apa yang akan djual atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu, kemampuan dalam berinovasi dan berkreasi sangat dibutuhkan dalam prosesnya. Setelah seorang wirausaha menentukan produk yang akan dibuat atau ditawarkannya, proses selanjutnya adalah pembuatan prototipe yang menjadi model awal sebuah produk sebelum produk tersebut diproduksi dan dijual atau ditawarkan ke pasaran. Pembuatan prototipe tersebut membutuhkan beberapa tahapan dan proses yang membutuhkan kejelian, kreatifitas, inovasi dan kemampuan wirausahawan dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini. Konsep Prototipe Produk Prototipe merupakan model dari suatu produk barang atas jasa yang akan dibuat. Prototipe sebuah produk memperlihatkan desain produk serta fungsi dari model produk tersebut, sebelum diproduksi. Dalam tahap perancangan model produk atau prototipe, banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang wirausaha. Hal itu karena keputusan dalam perancangan prototipe yang akan dibuat akan memperngaruhi kegiatan lain yang akan dilakukan. Oleh karena itu, keahlian merancang sangat diperlukan oleh seorang wirausaha. Kita bisa menganalisa kegiatan perancangan model produk atau prototipe berdasarkan 4 dimensi, yaitu sebagai berikut. Dimensi Representasi Dimensi representasi berarti menggambarkan bentuk prototipe atau memperesentasikan gambar kerja ke dalam bentuk nyata bias visual atau tulisan, misalnya, kumpulan kertas, sketsa, atau simulasi komputer. Dalam dimensi ini seroang wirausaha dapat melakukan pertimbangan-pertimbangan seperti pemilihan tempat produksi dan perhitungan biaya produksi. Dimensi Presisi Prototipe yang dibuat harus sama persis dengan produk asli yang ingin diproduksi. Agar sesuai dengan produk aslinya, maka pada proses pembuatan prototipe harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Dimensi presisi dalam pembuatan prototipe terdiri dari informal, kasar atau halus. Pada dimensi ini seorang wirasuaha ditantang untuk dapat menggambarkan secara detail produk barang atau jasa yang akan dibuatnya. Dimensi Interaktif Dimensi interaktif menggambarkan sejauh mana kemampuan prototipe yang dibuat oleh seorang wirausaha untuk berhubungan dengan konsumen. Dalam dimensi ini, seorang wirausaha dapat melakukan sebuah uji coba produk dengan cara meminta beberapa konsumen untuk mencoba produk yang dibuat dan meminta pendapat atau testimoni dari produk yang kita buat. Proses ini dilakukan pada awal sebelum produk dijual secara luas. Dimensi Evolusi Pada dimensi ini, prototipe yang dibuat harus dapat memprediksi apakah produk yang nanti dihasilkan memiliki daur hidup yang lama atau tidak. Proses pembuatan prorotipe produk disebut sebagai prototyping. Tujuan dari proses ini adalah untuk menguji konsep prototipe produk yang akan dibuat sehingga seorang wirausaha dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan dari produk yang akan ditawarkan kepada konsumen sebelum masuk tahap produksi. Setelah melihat gambar diatas maka bisa didapatkan beberapa tahap-tahap proses pembuatan produk Prototyping yaitu sebagai berikut. Emphatize tahap empati Pada tahap ini, seorang wirausaha melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi mengenai apa yang konsumen lakukan, katakan, pikirkan, dan rasakan. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi yang cukup, sehingga seseroang wirausaha dapat benar-benar mengetahui apa yang konsumen butuhkan dan inginkan. Define mendefinisikan Tahap ini adalah proses penggabungan hasil penelitian berupa informasi mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Dalam proses ini, data dan informasi yang dikumpulkan dari tahap empati digunakan untuk menggambarkan atau mendefinisikan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga wirausawan dapat merancang prototipe yang sesuai. Selain itu, pada tahap ini peluang untuk melalukan inovasi terhadap prototipe sangat besar. Ideat mewujudkan Pada tahap ini, seorang wirausaha melakukan Brainstorm berbagai ide gila dan kreatif yang menjawab kebutuhan pengguna yang tidak terpenuhi yang diidentifikasi dalam tahap define. Pada tahap ini biasanya, wirausaha mengumpulkan semua orang pada setiap bidang dan meminta semua anggota tim untuk membuat sketsa atau formulasi atau resep atau gambaran serta gagasan sesuai dengan ide mereka sendiri mengenai produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Kemudian gabungkan semua gagasan atau ide yang terkumpul dan diskusikan bersama serta sepakati ide atau gagasan mana yang akan digunakan dalam membuat prototipe. Membuat prototipe Proses pembuatan prototipe merupakan proses mewujudkan ide dan gagasan yang disepakati pada tahap ideat jika merupakan usah yang dibuat oleh lebih dari satu orang/tim. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui apakah gagasan atau ide yang diwujudkan menjadi prototipe layak atau tidak untuk dipasarkan. Prototipe yang telah dibuat kemudian diuji secara internal tim, kemudian petakan dalam sebuah diagram kasus kelemahan dan keunggulan produk berdasarkan hasil pengujian secara internal. Jika ada kelemahan maka diperbaiki sebelum diujikan kepada konsumen yang menjadi target pasar. Test pengujian Pada tahap ini ptototipe yang telah dibuat dan diuji secara internal, kemudian diuji kembali ke konsumen yang menjadi target pasar dari produk kita. Kumpulkan semua data dan informasi mengenai kelemahan dan keunggulan produk dari konsumen, kemudian petakan semua data dan informasi tersebut ke dalam diagram kasus sehingga memudahkan wirausahawan untuk memperbaiki ptototipe yang telah dibuat. Selanjutnya adalah proses mengubah atau memperbaiki prototipe berdasarkan diagram kasus yang telah dibuat dan sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Implemetation penerapan Tahap ini merupakan tahap terpenting dari proses prototyping, karena penggabungan dari visi dan misi yang kita buat dengan kebutuhan data keinginan konsumen. Pada tahap ini suatu produk dikatakan berhasil atau sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari konsumen apabila hasil penjualannya bagus dan usaha yang dijalankan berkembang dengan baik serta dapat mengubah kehidupan konsumen. Produk Dalam Berwirausaha Produk adalah barang yang ditawarkan untuk dijual dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu produk dapat berupa layanan atau item. Ini bisa berbentuk fisik atau virtual atau cyber. Setiap produk dibuat dengan biaya dan masing-masing dijual dengan harga tertentu. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam sebuah produk adalah produk apa yang akan dibuat, bagaimana kemasannya, apa mereknya, warna yang akan digunakan, label produk, harga jualnya, kualitasnya, pelayanan, dan jaminan. Saat ini produk-produk yang berada di masyarakat sangat beragam, keberagaman produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang menginginkan segala sesuatunya lebih praktis. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat mempengaruhi keberagaman produk saat ini. Seorang wirausaha harus mampu melihat peluang usaha yang ada di lingkungan sekitar, sehingga proses pemilihan produk usaha sesuai dengan tren dan selera masyarakat saat ini. Dalam pemilihan produk alangkah lebih baiknya seorang wirsusaha melakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu agar terhindar dari kerugian dan kegagalan dalam menjalankan usahanya. Selain itu, beberapa prinsip dalam pembuatan produk, di antaranya sebagai berikut. Prinsip Pembuatan Sebuah Produk Suatu produk harus relevan, artinya sesuai dengan tujuan dan fungsi dari produk itu dibuat. Kesesuaian fungsi dan tujuan produk dibuat dapat menggambarkan kualitas produk tersebut. Suatu produk perlu dikomunikasikan, ini berarti sebuah produk harus dikenalkan terlebih dahulu kepada konsumen. Konsumen harus dapat merasakan manfaat dari produk tersebut dan mengetahui perbedaannya dengan produk-produk lainnya. Periklanan dan pembangunan merek atau rebranding sebaiknya dilakukan. Suatu produk membutuhkan nama, nama yang mudah diingat dan dihubungkan orang. Produk dengan nama menjadi merek, dengan adanya merek dapat membantu produk untuk bersaing dengan produk-produk lainnya. Suatu produk harus dapat beradaptasi, artinya produk yang dibuat dapat menyesuaikan diri dengan tren, waktu dan perubahan dari segmen pasar yang ada, sehingga dapat membuatnya lebih relevan dan mempertahankan aliran pendapatannya. Secara umum produk dapat dibagi 2, yaitu sebagai berikut. Produk Barang Produk barang adalah produk berupa benda yang dapat dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, dan disimpan. Berdasarkan daya tahannya, barang terdiri dari 2 macam, yaitu sebagai berikut. Barang tahan lama durable goods. Merupakan barang yang dapat tidak mudah habis, artinya memiliki masa penggunaan yang lama atau memiliki jangka usia ekonominya satu tahun atau lebih. Contoh, microwave dan setrika. Bahan tidak tahan lama non durable goods atau sering disebut juga barang habis pakai, artinya dapat dipakai hanya satu kali atau memiliki jangka usia ekonominya kurang dari satu tahun. Contoh, sikat gigi dan sampo. Produk jasa Jasa adalah pelayanan yang ditawarkan dan dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Berbeda dengan produk barang, produk jasa tidak menyebabkan kepemilikan oleh konsumen yang menggunakannya. Produk jasa dapat berupa produk fisik maupun tidak. Dalam memilih produk jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, hal yang pertama dapat dilakukan adalah menggali informasi dari konsumen dan segmen pasar mengenai jasa yang sedang diminati dan dibutuhkan saat ini. Sehingga, pemilihan produk jasa sebagai produk usaha yang akan jalankan dapat lebih tepat sasaran.

Biayadari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya. Untuk hal - hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor - faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
Didalampemrograman sangat dikenal dengan diagram alir ( flowchart) yang digunakan untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah dalam pemrograman. Diagram Alir ( Flowchart) adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah dari alur program.
Kegiatanproduksi berlangsung dengan cepat dan langsung menghasilkan produk baik barang atau jasa bagi konsumen. Misalnya produksi makanan seperti roti bakar, gorengan, dan lain-lain. Dalam proses ini, konsumen cenderung cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit setiap produksinya. 2. Produksi dengan jangka waktu panjang
Perancangansistem informasi berbasis web ini diharapkan akan perusahaan untuk melakukan promosi melalui internet dan administrator dapat mengelola data-data barang sehingga pelaporan data dapat diketahui dengan mudah, cepat, dan akurat. Kata kunci : Sistem Informasi Penjualan, Web.
APROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE (PROTOTYPING) PRODUK BARANG DAN JASA 1. Tahapan-tahapan dalam proses kerja pembuatan prototipe Dari evaluasi prototipe akan didapat hasil apakah masih memerlukan tambahan atau perubahan-perubahan atau tidak B. ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA 1. Diagram alur (proses produksi
ContohSoal Biaya Produksi Prototype Produk Barang Dan Jasa.Atau artikitype adlah berupa yang pertama atau berupa awal contoh atau standar ukuran dan sebuah entitas 2kurangan produk jasa kualitas dari produk jasa akan di buat akan dapat di ketahui setelas produk 3jasa yang telas di buat tidak akan dapat kembalikan kulitas barang. Klasifikasidan penyusunan kebutuhan setelah mengetahui kebutuhannya, tahap selanjutnya yaitu mengelompokkan datanya, dan di urutkan atau disusun secara sistematis, agar data tersebut mudah dibaca dan digunakan untuk tahap selanjutnya. Gambaran ini menunjukkan proses / alur kerja aturan sistem dan bagaimana proses-proses berkomunikasi satu

1 Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp ,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada

\n\n\n\n \ngambarkan alur kerja pembuatan prototype produk barang atau jasa
4daHI.